providencemarianwood.org

providencemarianwood.org – Di Mallorca, Spanyol, ketegangan telah meningkat antara penduduk lokal dan turis asing, culminating dalam sebuah aksi protes di pantai Calo des Moro, yang dikenal luas sebagai destinasi populer bagi pengunjung internasional.

Detail Kejadian:
Dilaporkan bahwa ratusan penduduk lokal Mallorca telah memblokir akses ke pantai Calo des Moro. Aksi ini diwarnai dengan penyebaran spanduk bertuliskan ‘SOS Warga’ dan distribusi selebaran dalam bahasa Inggris dan Jerman, yang menunjukkan tingkat frustrasi penduduk terhadap turis. Akses ke jalur setapak yang menuju pantai juga ditutup, dengan penduduk lokal yang menyuarakan keinginan agar turis meninggalkan area tersebut.

Reaksi Penduduk Setempat:
Seorang warga lokal menyatakan kepada para turis, “Turis telah menguasai pantai. Untuk satu hari, kami akan menikmatinya.” Penduduk juga berinteraksi langsung dengan turis yang sedang berjemur, meminta mereka untuk meninggalkan pantai dengan cara menunjukkan spanduk-protes secara langsung.

Eskalasi Protes:
Aksi protes ini merupakan bagian dari gerakan yang lebih besar yang melibatkan Kepulauan Balearic, termasuk Mallorca, Menorca, dan Ibiza. Gerakan ini diorganisir oleh grup media sosial Mallorca Platja Tour. Awalnya dimulai dengan 20 penduduk lokal, jumlah pengunjuk rasa telah meningkat menjadi lebih dari 200 orang, menandakan dukungan yang kuat dari masyarakat.

Insiden Terkait:
Dalam sebuah insiden terkait yang menjadi viral, pengunjuk rasa terlihat mendatangi wisatawan yang sedang makan di luar, meneriakkan “turis pulang saja”. Terdapat juga demonstrasi besar yang diikuti oleh sekitar 10.000 orang, dengan slogan “Mari Selamatkan Majorca. Orang Asing Keluar.”

Berita Terkait:
Insiden ini merupakan salah satu dari beberapa berita utama yang dilaporkan oleh pada Selasa (25/6), bersamaan dengan berita lain mengenai pembongkaran lapak PKL di kawasan Puncak dan penolakan pulau Capri terhadap kedatangan baru turis.

Peristiwa di Mallorca mencerminkan ketidakpuasan mendalam warga lokal terhadap dampak negatif pariwisata yang berlebihan. Demonstrasi ini menyoroti perlunya dialog yang lebih baik antara pemerintah, komunitas lokal, dan industri pariwisata untuk menciptakan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan inklusif dalam mengelola kedatangan wisatawan.